29 July 2006

Pribadi terindah yang pernah kutahu

Engkau memandangku
Engkau tidak melepaskan aku
Engkau menjagai aku
Engkau menyiapkan segala yang terbaik bagiku
Engkau mengetahui kebutuhkanku lebih dari yang kutahu
Ketika Aku senang Engkau tertawa bersamaku
Ketika aku sedih Engkau memelukku, tidak meninggalkanku
Engkau mendengarkan aku
Engkau bersabar terhadapku karena Engkau percaya kepadaku
Engkau menciptakan segala yang indah disekelilingku.
Engkau berikan orang-orang yang mengasihiku sebagai cerminan kasihMu padaku
Engkau menganggap aku lebih berharga dari nyawaMu
Engkau…
Pribadi terindah yang pernah kutahu
Dan aku mau Kau tahu
Aku cinta padaMu

(Dan aku kan terus memandangMu, kan terus mendengarkanMu, kan terus percaya padaMu, dan memberikan hidupku padaMu)

20 July 2006

Bayar Sekarang atau Nanti?

Which do we prefer, bayar sekarang, nikmati kemudian atau nikmati sekarang, bayar kemudian dengan bunganya? Hehe… ada beberapa hal yang cocok sekali dengan prinsip ini..

Misalnya dalam menabung atau meminjam uang di bank. Kalo menabung, kita memberikan uang kita sekarang dan bisa menikmati hasilnya kemudian. Kalau kita meminjam, memang kita bisa menikmatinya sekarang tapi kemudian kita harus membayarnya kemudian beserta bunganya.

Dalam mengerjakan sekarang atau menunda pekerjaan… kalau kita mengerjakannya sekarang, kita bisa punya waktu untuk melakukan hal yang lain besoknya dengan baik. Kalau kita menundanya, besok kita harus mengerjakan beberapa hal, kerjaan yang tertunda dan kerjaan hari itu… plus keteteran dalam melakukannya.

Dalam membangun hubungan menuju pernikahan, pilihannya adalah bayar sekarang dengan menjaga kekudusan atau menikmati hal yang belum waktunya dinikmati dan kemudian kedua belah pihak bisa tidak saling menghargai dan terluka.

Jadi, pilih yang mana? bayar sekarang? Atau bayar nanti dengan bunganya?

17 July 2006

asiknya giving thanks

Begitu banyaknya hal yang bisa disyukuri…
Aku mengucap syukur bisa punya telinga so aku bisa mendengarkan lagu-lagu yang aku suka, bisa mendengarkan suara orang-orang yang aku sayang, bisa mendengarkan untuk mengerti…
Aku mengucap syukur bisa melihat
Aku bisa melihat pemandangan yang indah di Tanjung Karang, laut di belakang toko atau bintang-bintang yang bersinar cerah di malam hari
Aku bisa melihat orang-orang yang aku kasihi
Bisa membaca…
Bisa mengenali pembeli..
Punya kaki
Bisa jalan, lari ke tempat-tempat yang aku mau..
main bola dengan Noel..
Aku mengucap syukur punya lidah
Hari ini bisa mengecap enaknya nasi goreng ikan, apel, perkedel jagung (and many more… ndak perlu diceritakan semua deh… ntar yang baca jd laper hehe)… nyam =P
Aku mengucap syukur punya jari-jari.. even kecil mungil gini bisa dipake buat ngetik, sms, kerja, de el el…. hehe
Masi banyak si sebenarnya
Kalo mo ditulis semuanya wahhh
Bisa-bisa aku ndak tidur-tidur nih
Padahal tidur kan juga anugereh yang perlu disyukuri tuh..Apalagi kalo ada mimpi indahnya..haha
Sangat menyenangkan..
Emang mengucap syukur itu sangat menyenangkan
Bisa ngilangin bete …
Terutama…
Setiap kali mengucap syukur itu…
Bisa mengingatkan aku
Betapa aku sangat dikasihi
Betapa aku sangat spesial
Betapa hidup itu suatu pemberian
Betapa Tuhan itu sangat baik
Dan itu membuat satu lagi hari terlewatkan dengan lebih berarti….:)

13 July 2006

Berbagi dengan Sahabat

Apa sih rahasia dibalik berbagi dengan sahabat?
Kue yang sepotong mungkin bisa jd setengah,
Kesedihan yang dibagi mungkin bisa berkurang…
Tapi mengapa, kesenangan yang dibagi bisa jadi berkali lipat?

06 July 2006

Ralat..:P

Setelah saya menulis tentang sinetron-sinetron di blog saya sebelumnya… saya cukup kaget juga dengan blog itu.. pasalnya ternyata saya mengeluh sampe segitunya ….. Mungkin karena saat itu saya sedang emosi aja ya mikirin tentang dampak dari sinetron-sinetron itu pada masyrakat. Akan tetapi, setelah saya baca-baca lagi… harusnya saya tidak membahas betapa jeleknya sinetron kita, wong saya sendiri sudah jarang banget nonton TV kok… kok begitu mudah menjudge kalau sinetron kita sudah separah itu? Mungkin karena saya mendengar keluhan-keluhan dari orang-orang sekeliling saya tentang dampak sinetron dan saya sendiri menonton sebentar. However, itu tidak bisa dijadikan dasar untuk meneruskan keluhan, apalagi saya sendiri sedang dalam keadaan tidak bisa memberikan kontribusi apa-apa untuk itu. Jadinya gak banget deh ngeluh-ngeluh kayak gitu.

Sebenarnya saya hanya ingin mengatakan, kalau teman-teman sekarang ini atau suatu saat nanti ikutan dalam dunia pertelevisian, mari buat hal-hal yang membangun buat masyarakat kita karena TV mempunyai peranan yang sangat penting.

Saya lagi mau belajar untuk lebih banyak berpikir what to do daripada mengkritik. Ndak pernah ada tugu penghargaan buat orang yang suka mengkritik, ya kan??

05 July 2006

Sinetron-sinetron

Beberapa hari yang lalu, ketika sedang agak capek, saya ikutan nimbrung nonton TV bersama pembantu saya. Saat itu pembantu saya sedang asik nonton sinetron. Saya ndak tau judulnya apa dan ceritanya bagaimana, saya cuman ikut liat aja. ndak sampe setengah jam saya sudah jengkel setengah mati. Gimana ndak jengkel, ternyata itu cerita yang paling gak masuk akal yang pernah saya liat, ada mistik-mistiknya gitu, trus ndak ada messagenya, kalaupun ada mungkin itu message yang benar-benar jelek dan ndak membangun, kata-katanya kasar…. Wah, ndak tau deh, mending gak usah kulanjutkan saja. Akhirnya saya bilang sama pembantu saya, “ndak usah nonton ini lah, ganti aja. Nonton berita kek.” Akhirnya saya mengganti saluran ke Metro TV. Gak sampe setengah jam pembantu saya yang akhirnya minggat ke kamarnya :P. Saya tanya sama dia,”sinetron tadi bagus ya?” dia menjawab, “yah sudah terlanjur ngikuti ceritanya, kalo ndak nonton sinetron, ndak punya hiburan.”

Dalam hati saya jadi sedih, apa ini yang disuguhkan TV buat masyarakat kita? bukankah TV juga menjadi sarana untuk mendidik masyarakat? Bagaimana kalau anak-anak ikutan nonton TV? Mereka kan paling mudah meniru? Teman saya dan beberapa karyawan saya yang sudah punya anak juga bercerita kepada saya kalau anak-anak mereka mudah sekali menirukan kata-kata dari sinetron yang pada dasarnya kasar-kasar. Untuk masyarakat kota mungkin agak mudah ya menghindari TV, mungkin mereka masih punya hiburan lain. Lha untuk masyarakat desa? Seperti kata pembantu saya, ‘kita ndak punya hiburan lain.’

Input akan mempengaruhi output. Input itu adalah apa yang kita dengar, dan kita lihat. TV menyuguhkan keduanya. Apalagi mereka menonton TV hampir tiap hari! Satu hari bisa sampai 1 jam bahkan lebih. Kalau 1 tahun. Itu berarti mereka lebih dari 365 jam di depan TV. Outputnya bisa-bisa “pola pikir sinetron” Aduh!! (apa ini yang ingin kita liat yang terjadi buat masyarakat kita?)

Sorry kalau isi blog kali ini keluhan. Tapi buat teman-teman, kalau misalnya punya bakat bikin sinetron, bikinin donk sinetron yang keren, yang membangkitkan optimisme, harapan, menunjukkan nilai-nilai yang bagus, yang memperlihatkan seni acting yang bagus juga, gak yang asal sedih nangis, asal marah teriak-teriak atau nampar, yang kalau mikir jahat dahi bisa berkerut-kerut atau hidung kembang kempis…(gak tau ya, aku liatnya kayak gitu sih) bikin sinetron yang layak tonton, jangan yang hanya buat cari duit aja!! berikan pendidikan yang bagus buat masyarakat, TV besar banget loh pengaruhnya….

04 July 2006

Baru Download

Haha.. sabtu kemaren aku dikasi salah seorang teman alamat untuk program feedreader. Gak kusangka dan tak kuduga.. akhirnya, aku yang termasuk gaptek dan paling males utak-utik computer untuk pertama kalinya download progam yang menurut aku cukup berguna sih.. hehe.. bayangin.. gak usah buka website tertentu, pokoknya asal ada updates terbaru website itu pasti langsung masuk dan tersimpan ke computerku, jadi bisa hemat waktu banyak (which means hemat duit banyak juga karena gak perlu lama-lama browsing ke website itu.. apalagi kalau pake telkomnet.. hehe..) …mmm.. sekarang teknologi tambah canggih aja, gak usah beli koran ato majalah, informasi bisa langsung datang.. hehehe..(sebenarnya kata-kata yang lebih tepat buat aku tuh dari computer aja udah dapat bacaan!! :P)