30 August 2006

We live near the sea II

Ini pelabuhan barang yang saya foto dari belakang toko saya. Tampak kapal-kapal yang sedang membongkar muatan


Pelabuhan barang ini salah satu hal yang sangat penting buat masyarakat Donggala. Pertama, dengan adanya pelabuhan barang ini, barang-barang dari luar pulau seperti jawa bisa langsung diterima sehingga harga barang di Donggala bisa cenderung lebih murah dan Donggala bisa disebut sebagai tempat toko grosir yang didatangi penduduk dari desa lain untuk kulaan. Kedua, dengan adanya pelabuhan ini, hasil bumi penduduk Donggala seperti kopra, cocoa dan cengkeh bisa segera dikirim ke Jawa (pada umumnya) Ketiga, dengan adanya pelabuhan ini maka ada lapangan pekerjaan buat penduduk Donggala seperti menjadi buruh.



Pelabuhan ini dulunya juga pelabuhan buat kapal penumpang. Akan tetapi entah sejak tahun berapa, kapal penumpang dipindahkan ke Pantaloan yang letaknya di Palu.

Belum lama ini ketika Paliudju dipilih menjadi gubernur, terdengar kabar kalau pelabuhan ini akan segera diperluas yang berarti fungsinya juga semakin banyak. Ya semoga saja segera dilakukan agar kehidupan perekonomian di sini bisa lebih maju.

29 August 2006

We live near the sea

Kalau di post sebelumnya saya menuliskan tentang pameran budaya sesulawesi tengah yang diadakan di Donggala, kali ini saya mau kembali ke basicnya dulu…

Dimana sih tepatnya Donggala itu? Mari kita belajar peta dulu hehe..


Nah, yang warna biru itu laut. Palu letaknya di teluk dan Donggala yang di agak pojokan. Diliat dari peta aja tau kalo Donggala itu dekat banget sama laut, kan? Nah mata pencaharian utama penduduk Donggala adalah nelayan. Ikan-ikan yang mereka biasanya ya dikonsumsi sendiri, dijual ke penduduk desa lainnya/ ke pasar, dijual ke luar kota seperti Palu, dijual ke luar pulau seperti jawa dan Kalimantan atau diekspor keluar negeri seperti Taiwan atau Jepang. Ikan yang diekspor biasanya ikan tuna atau ikan sunu/kerapu. Harga pasaran sekarang buat ikan tuna sekitar 22 ribu rupiah/kilogram kalau ikan sunu/kerapu sekitar 80 ribu/kilogram.


foto ini saya ambil di tempat curah ikan yang baru dibuat. Letaknya di Labuan Bajo. Ini contoh perahu-perahu yang umumnya mereka pakai untuk mencari ikan.

Di tempat curah ikan ini lah tempat bertemunya nelayan dan "pasambung” (orang yang menjual ikan kembali, entah ke pasar, ke luar kota maupun keluar negeri)

Oke segini dulu deh untuk post kali ini. Kapan-kapan sambung lagi.. ;)

26 August 2006

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Kali ini saya mau menceritakan tentang Donggala. Kenapa? Simply karena saya lahir dan besar disini. Hehe. juga karena banyak orang yang masih belum tau Donggala itu seperti apa sebenarnya.

Post kali ini harusnya tentang perkenalan tentang Donggala. Tapi karena ini lagi hangat-hangatnya ada pameran budaya maka saya memutuskan untuk menceritakan tentang pameran ini dulu. Pengenalan tentang sisi lain dari Donggala akan saya post kemudian hari.

Sudah sekitar satu minggu di Donggala diadakan pameran budaya seSulawesi Tengah. Pameran ini diikuti oleh beberapa kebupaten-kabupaten lainnya seperti Buol, Toli-toli, Luwuk Banggai, Banggai Kepulauan, Poso, Tojo Una-Una, Parigi Moutong (Parimo) dan lain-lain. Pameran ini diadakan di Gunung Bale, tepat di depan kantor bupati Donggala yang baru dan yang sangat megah.



(ini gambar tugu di depan kantor bupati. Di bawah tugu inilah diadakan pameran kebudayaan)

Pameran budaya ini rencananya diselenggarakan tiap tahun sekali Tahun ini kabupaten Donggala kususnya kecamatan Banawa yang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Pada pameran ini, didirikan beberapa stan yang mewakili kabupaten masing-masing. Orang-orang yang menata stan tersebut adalah orang-orang dari kabupaten itu sendiri untuk memamerkan kebudayaan-kebudayaan mereka. Orang-orang yang datang itu sendiri adalah anak-anak remaja yang diutus untuk menjadi duta kabupaten mereka. Berikut ini adalah contoh dari beberapa stan yang sempat saya foto


(ini foto tampak depan dari stan “Palu Ngataku”)


(Ini kabupaten kepulauan Tojo Una-una. Isinya banyak gambar tentang indahnya alam bawah laut. Kalo gak percaya ya datang saja ke una-una ;))


(ini sebagian isi dari stan kabupaten Donggala. Yang dipamerkan banyak kerajinan tangan dari kelapa berhubung di sana banyak sekali kelapa)

Selain stan-stan ini, di tengah-tengah lapangan didirikan panggung untuk mementaskan tarian-tarian maupun nyanyian dari berbagai daerah Sulawesi Tengah tersebut. Sayang sekali saya tidak memfoto panggungnya atau satupun dari acara tarian maupun nyanyian mereka karena saya harus pulang. Ada kerjaan lain menunggu di rumah :P

Tambahan:


Ini foto salah satu ibu yang mencari rejeki di tengah-tengah keramaian pameran budaya. Lumayan sih, gak mungkin gak laku. Wong pengunjung aja rame banget, pasti ada yang haus atau pengen nyamil. Waktu saya habis foto ibu ini jadi banyak yang minta foto juga…hehe

Memang asik ada pameran kayak begini. Kita jadi lebih mengenal kebudayaan satu dengan yang lain dan semua potensi-potensi daerah masing-masing, kita jadi semakin merasa dekat satu dengan yang lain. Contohnya saja, banyak anak-anak dari kabupaten laen yang datang ikut menyiar di salah satu radio anak muda Donggala dan mulai bersahabat dan berbagi cerita mengenai kebiasaan daerah masing-masing. Rasanya cocok juga tuh spanduk yang dipasang di tengah-tengah lapangan pameran itu, tulisannya “tak kenal maka tak sayang.” Ya semoga aja kita semakin saling mengenal daerah masing-masing dan saling merasa sayang satu dengan yang lain….

23 August 2006

Pagi

Ah kau mentari
Ketika kau datang..
Hangatmu membangunkan pucuk-pucuk daun
Senyumanmu merekahkan bunga-bunga
Kuatmu menghentakkan hewan-hewan
Mereka melompat gembira
Ah kau mentari..
Apa yang kau bawa sebenarnya?
Kedatanganmu seperti suatu janji yang pasti ditepati
Tak diragukan lagi
Ah kau mentari…
Sejujurnya mentari
Kau datang selalu dengan harapan
Membuat orang kembali bersuka menyambut indahnya hari itu

(tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya selalu baru setiap pagi; besar kesetiaanMu! Rat 3:22-23)

19 August 2006

Coba Lagi...

Kadang dalam mengejar tujuan kita, banyak hal terjadi tidak sesuai dengan rencana kita. Kita menjadi sedih.

Saran saya… lepaskan saja kalau hal itu tidak penting.

Tapi kalau tujuan kita adalah hal yang penting dan layak untuk dikejar, jangan lepaskan… coba lagi… coba lagi…

Selagi kita belum berhenti mencoba kita belum gagal….

17 August 2006

Marah?

Kita semua pernah marah. Ada yang bisa menunjukkan kemarahannya ada yang tidak bisa. Marah itu manusiawi. Semua orang bisa marah. Akan tetapi ketika kemarahan itu menjadi kekecewaan dan tidak bisa memaafkan, kemarahan ini menjadi hal yang tidak baik buat orang yang marah itu sendiri.

Coba kita perhatikan alasan orang yang marah, atau kita tanya pada diri kita sendiri, mengapa kita bisa marah? Apa alasan kita marah? Kebanyakan alasan dari kemarahan adalah merasa haknya diabaikan atau tidak dihargai.

Bagaimana mengatasinya? Cara mengatasinya adalah dengan menyerahkan semua hak kita kepada Tuhan. Hak untuk dikasihi, hak untuk dihormati atau dihargai dan semua hak lainnya. Jadi sekarang kita tidak lagi memiliki hak-hak itu karena semua sudah kita berikan kepada Dia. Jadi sekarang kita tidak punya lagi alasan untuk marah dan kecewa bukan? :) (Bukankah ini yang dimaksud dengan menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan?)

Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati (Maz 25:9)

Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah (Mazmur 37:11)

Rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat supaya ditinggikanNya kamu pada waktunya (1 Petrus 5:5)

15 August 2006

Lagi....

  1. Lagi nunggu kelahiran ponaanku yang ketiga... deg-degan yoo
  2. Lagi Baca bukunya John Maxwell dan Steven Covey tapi gak abis-abis hehe
  3. Lagi doyan-doyannya minum air putih. Sehari bisa15-20 gelas.. ada yang bilang kalo banyak minum air bisa bikin tambah endut, bener gak sih? (tapi doyan minum airnya ini bukan karena aku pengen ndut loh aku cuman pengen lebih sehat aja)
  4. Lagi nonton pengajarannya bu Wanti tentang Christian Life Principle.. oke banget nih pengajaran! Tentang hal yang simple-simple aja sih, basic banget tapi penting banget..
  5. Lagi pengen olah raga teratur, paling gak setengah jam tiap hari…(bisa gak ya kemaren gak olah raga coz sibuk seharian mpe jam 11 30 malem L hari ini badan capek dan pengennya tidur aja trus biasanya kalo abis olaharaga gt bisa bikin cepet ngantuk jd kerjaan yang laen jd gak diselesaikan krn ketiduran hehe..ada saran?)
  6. Lagi pengen belajar mengembangkan kemampuan memimpin. Gimana yah caranya? Waktu baca bukunya John Maxwell kalo kemampuan memimpin bisa dikembangkan, saya jadi semangat nih.. hehe
  7. Lagi mengucap syukur sama Tuhan… semua yang Dia lakukan buat aku……..(aku benar-benar geer dibuatNya)! :P
  8. Lagi menaruh semua pengharapan, mimpi dan cita-cita sama Tuhan. Even yang mustahil dan yang keliatannya dah hampir terjadi. Saya percaya kalau hari ini lebih baik dari kemarin, dan esok hari lebih baik dari hari ini. Akhir segala sesuatu lebih baik dari awalnya. (dapat dari kitab pengkotbah nih)
  9. Lagi mendoakan beberapa orang… diantaranya orang yang lagi mogok makan karena anaknya yang mati bunuh diri, buat seseorang yang baru saja ditinggal mati oleh pasangannya dan buat seseorang yang entah sedang ada di mana karena melarikan diri dari masalah yang tidak dapat diselesaikannya. Just asking grace for them..
  10. Lagi belajar menerapkan prinsip “first things first”. Pilihan untuk mengisi waktu itu ternyata banyak sekali.. dan untuk memilih yang lebih utama ternyata ndak mudah karena kadang pengen banget melakukan hal-hal yang kurang penting lainnya. Hehe…

11 August 2006

Kuatir?

Pernah tidak bisa tidur atau susah tidur karena memikirkan suatu masalah padahal sudah tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikannya pada saat itu? Atau bahkan bisa terbangun malam hari hanya karena masalah tertentu?

Hal tersebut hanya contoh akibat dari rasa kuatir. Kekuatiran terjadi karena kita belum menyerahkan semua kekhawatiran kita kepada Tuhan, Kekuatiran tidak akan menambah sesuatu apapun dalam menyelesaikan masalah, malah hal tersebut hanya akan membuat kita susah untuk berkonsentrasi dalam menghadapi masalah.

Apapun yang kita hadapi di depan, bagaimanapun sulitnya hal itu, pasti ada jalan keluarnya. Kita tidak perlu takut karena Tuhan berjanji kalau Dia akan selalu menyertai. Rendahkan diri kita dan Dia akan membela kita.

1 Petrus 5: 9 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya sebab Ia yang memelihara kamu”

Filipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikranmu dalan Kristus Yesus”

Amsal 12:25a “kekuatiran dalam hati membungkukkan orang”

Matius 6: 27 “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya?”

1 Kor 7:32 “Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran”

09 August 2006

Tuhan, Gembalaku yang Baik

Tuhan adalah Gembala Fanny, takkan kekurangan Fanny
Ia membaringkan Fanny di padang yang berumput hijau
Ia membimbing Fanny ke air yang tenang
Ia menyegarkan jiwa Fanny
Ia menuntun Fanny di jalan yang benar
Oleh karena namaNya
Sekalipun Fanny berjalan dalam lembah kekelaman
Fanny tidak takut bahaya
Sebab Engkau beserta Fanny
GadaMu dan tongkatMu
Itulah yang menghibur Fanny
Engkau menyediakan hidangan bagi Fanny
Di hadapan lawan Fanny
Engkau mengurapi kepala Fanny dengan minyak
Piala Fanny penuh melimpah
Kebajiakan dan kemurahan belaka akan mengikuti Fanny
Seumur hidup Fanny
Dan Fanny akan diam di rumah Tuhan sepanjang masa

05 August 2006

Dia Percaya Padaku

“I know God will not give me anything I can't handle. I just wish that He didn't trust me so much.”
MotherTheresa

“Saya tahu kalau Tuhan tidak akan memberikan hal-hal yang tidak dapat saya tangani kepada saya. Saya hanya berharap Dia tidak terlalu mempercayai saya.”
MotherTheresa

Waktu kita menemukan hal-hal yang sulit dalam hidup kita, kita punya dua pilihan, menggerutu atau berpikir,“Tuhan mempercayai saya”.