15 September 2008

Sambil Makan Sate...

Malam itu aku duduk di warung sate di bawah temaram sinar rembulan yang penuh (malam kue tiong cu sebutan ku) bersama suamiku tercinta. Kami berdua baru saja pulang dari gereja dengan perut lapar.

Pelayannya menghampiriku dan bertanya, ngunjukannya apa, Mbak? Aku celingukan bingung mau jawab apa. Aku menatap suamiku dengan tatapan minta bantuan. Andi sambil tersenyum memberi tau padaku kalau pelayannya menanyakan kita mau minum apa. Kemudian aku segera menjawab, “teh hangat aja.”

Itu adalah salah satu dari sekian kalinya aku kebingungan komunikasi dengan orang-orang daerah sini. Ya, sejak aku menikah, aku tinggal di kandangan, Jawa Timur. Tinggal di daerah yang memiliki banyak sekali perbedaan baik dalam makanan, dan yang paling terasa adalah perbedaan bahasa dengan daerah asalku, Donggala.

Kalau masalah makanan sih, aku dengan mudah dapat menyesuaikan karena aku termasuk bisa makan apa saja kecuali makanan basi dan jeroan hehe. Tapi kalau masalah bahasa, aku sering sekali bingung. Kalau cuman bahasa jawa suroboyoan, aku masih bisa dengar karena aku sempat tinggal di surabaya selama 4-5 tahun dan kemudian pindah ke Donggala selama 4 tahun, jadi itupun aku masih harus menyesuaikan diri lagi. Tapi ini, disini rasanya dituntut untuk “boso” yaitu bahasa jawa halus yang mendengarkannya saja aku baru kali ini.

Sudah beberapa patah kata diajar oleh suamiku, “setunggal itu satu, kaleh itu dua, tigo, sekawan, gangsal..selikur, slawe, seket, swidak….” Yap, at least aku harus tau itu karena aku jaga toko…
Sambil menghabiskan sepuluh tusuk sate yang nikmat ditemani nasi dan the hangat, pikirianku melayang ke beberapa tahun lalu, Pak Benny, Gembala Sidang Gereja MSI surabaya sedang khotbah tentang panggilan hidup dan tentang ladang misi. mendengarkan khotbah beliau seakan mengamini semua kerinduanku untuk pergi ke ladang misi, untuk penginjlan. Rasanya saat itu aku berseru-seru, “Tuhan, kapan aku bisa pergi misi?” saat itu aku sedang memikirkan Asia, populasi penduduk terpadat dunia dimana Kristus belum banyak diberitakan, dimana masih banyak orang yang hidup dalam kegelapan.

Tuhan mendengarkan aku, Pak Benny mendekat ditempat aku duduk dan tiba-tiba bernubuat, “Aku mendengarkan kerinduanmu, kerinduan itu Aku yang taruh dalam hatimu. Kau mungkin bertanya, bagaimana caranya, ya Tuhan aku bisa kesana? Percayalah, Aku yang akan membawamu kesana, ketempat dimana engkau tidak menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang sedang kau tekuni, Aku akan membawamu dengan cara yang tidak kau ketahui.”

Aku menyendokkan bumbu sate terakhir ke dalam mulutku. Asia, penduduk yang padat, bahasa yang berbeda.. ah, siapa menyangka kalau Dia membawaku ke tempat ini menjadi ladang misi bagiku?

Dia membawaku melalui pernikahan dengan Andi. Dia melengkapi aku dengan keluarga. Aku tidak lagi sendiri tapi memiliki suami yang akan memberikan visi dan perlindungan bagiku. Dengan keluargaku ini, kami mendapatkan kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang-orang disekeliling kami.

Aku mungkin lupa, tapi Dia tidak pernah lupa Nubuatan sedang digenapi dan aku bersemangat…

13 September 2008

Arigatao

Sudah hampir 2 bulan our wedding day berlalu, baru kali ini kami bisa menulis blog lagi.

Kali ini kami ingin menuliskan tentang bagaiamana perasaan kami pada hari tersebut. Kami berdua pada awalnya cukup nervous, tapi akhirnya bagi kami, saat tersebut sungguh-sungguh menjadi hari yang sangat berbahagia. Bukan hanya karena akhirnya tidak lagi dua tapi satu, tapi pada saat itu kami juga melihat betapa baiknya Tuhan itu, betapa kami dilimpahi dengan kasih karunia olehNya, kami mendapat favor dari keluarga dan teman-teman dekat kami yang kami cintai. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kami kepada,

1. First of all, Our beloved Saviour, Jesus Christ. Segala puji syukur bagi Dia, yang begitu baik dan penuh rahmat, penuh kasih karunia yang tiada taranya. Dialah yang menjadikan kami, Dialah yang mempertemukan kami dalam kasih, Dialah yang membuka jalan yang penuh dengan kemurahan, Dia yang membimbing kami dalam membangun hubungan, Dialah yang menaruh mimpi dalam hati kami, Dia jugalah yang memberikan kami kekuatan untuk meraih mimpi itu. Dia sungguh membuat kami memiliki kehidupan yang penuh dengan arti.
2. Both of our parents. Untuk restu mereka yang membuat kami tau kalau kami melangkah ke tempat yang benar sehingga pintu-pintu berkat terbuka dan melimpahkan berkat datang kepada kami. Untuk dukungan mereka baik dalam materi maupun moral. Mereka adalah orang-orang yang paling kami kagumi.
3. Pak Benny dan keluarga, sebagai hamba Tuhan yang setia, yang telah membimbing kami selama ini, terutama dalam teladan hidup yang saleh.
4. Cek Ming dan cim Shinta, yang membuat dua keluarga kami menjadi satu.
5. Untuk Ako Cek yang telah merias kami pada saat acara pernikahan di Kandangan
6. Untuk Keluarga Go Ko Tiu dan Fidel karena telah menyediakan rumahnya untuk ditinggali oleh tamu-tamu kami yang datang dari jakarta.
7. Untuk adik-adik kami, Robin dan Lily yang telah menjadi seksi sibuk sekali, mengurusi semua keperluan-keperluan kami sehingga kami tidak dibebani pikiran apapun selama the wedding day.
8. Keluarga koko dan Cie-cie yang telah membantu begitu banyak
9. Diko yang Khusus datang dari Australia untuk menghadiri pernikahan kami
10. Untuk Nancy dan EB John, Wenda dan Handa yang dengan ramah membantu menjadi penerima tamu
11. Yohan dan Olivia yang telah menjadi ban lang dan ban niang yang tampan, cantik dan sigap
12. Pak Christmet dan tim usher yang telah begitu sigap dalam memberikan bantuan selama bahkan sebelum pesta penikahan dimulai.
13. Pak Chrismet dan Ibu Dewi yang telah mengizinkan Audrey yang cantik menjadi penabur bunga
14. Kak Dewi yang telah memberikan bantuan sebagai ketua koordinasi pemberkatan di gereja dan juga sebagai Master of Ceremony pada hari pertunangan kami yang indah
15. Pak Martin dan tim musik gereja yang telah memainkan musik dengan begitu piawai sehingga moment pemberkatan kami terasa begitu penuh sukacita
16. Pak Rony Gara dan Ibu Triya. Pak Rony sebagai Master of Ceremony pada pemberkatan dan Ibu Triya yang telah membantu dalam pembuatan surat pemberkatan gereja.
17. Pak Daniel yang telah mendekor gereja dengan begitu indahnya pada hari bahagia kami dan telah mengizinkan Kenneth untuk menjadi pembawa cincin kami.
18. Ibu Lia yang telah membantu begitu banyak dengan menyediakan restaurant dengan makanan yang enak.
19. Ko Puguh yang telah mendokumentasikan moment-moment bahagia kami dengan profesional
20. Ovan dan Putri yang merias kami dengan sangat apik
21. Ce reytha yang membuatkan undangan dan menyiapkan mobil dengan tepat waktu
22. Ce Anna yang menyiapkan gaun pengantin yang indah
23. Keluarga dan teman-teman dekat kami yang telah menyumbangkan lagu sehingga pesta pernikahan kami menjadi meriah
24. Saudara-saudara kami yang kami cintai dan sahabat-sahabat kami yang berharga yang walaupun jauh dari luar kota, luar pulau jawa maupun luar negeri, ataupun yang dari surabaya yang sengaja datang untuk menghadiri pernikahan kami. Kami sangat menghargainya


Selain hari pernikahan, kami juga melihat bahwa kami selalu mendapatkan kasih karunia dari keluarga dan sahabat-sahabat kami.
Terima kasih untuk
1. Papa dan Mama Kandangan yang senantiasa memberikan semangat dalam membuka toko
2. Papa dan Mama yang dari Donggala memberikan ucapan selamat dan kata-kata yang memotivasi
3. Cek Ming dan Cim Shinta yang telah membantu dalam pembangunan rumah
4. Cim Shinta yang telah membiarkan Andi untuk belajar beberapa lama di bengkel AHASSnya sehingga Andi bisa membuka toko dan bengkel sepeda motor seperti sekarang
5. Ko Tiu Ayen yang telah memberikan banyak nasehat yang berguna dalam pembukaan toko dan bengkel kami juga telah memperkenalkan kepada kami montir yang sangat baik dan profesional
6. Pek Yap, Cim Shinta,dan Cek Wan yang mengirimkan karangan bunga yang indah, Om Leo yang memberikan kado, mak yang dan mak ik yang mengunjungi toko kami pada Grand opening toko dan bengkel kami semuanya begitu memberikan semangat bagi kami
7. Giu Hwa yang telah membantu membuatkan spanduk dan banner promosi pembukaan toko dan bengkel kami
8. Untuk para ojek yang mangkal di depan toko dan bengkel kami karena telah membantu mempromosikan toko dan bengkel kami

Arigatao,

Andi dan Fanny