13 November 2006

Cerita tentang seorang kakek, cucunya dan keledai yang baru dibeli

Seorang kakek dan seorang cucu baru saja membeli seeokor keledai. Dalam perjalanan pulang, si cucu menaiki keledai tersebut dan si kakek yang menarik keledai. Melihat itu, beberapa orang di jalan memberikan komentar, “cucu tidak tau diri, masa kakek tua di suruh menarik keledai”. Mendengar itu, maka si cucu turun dari keledai dan si kakek yang menaiki keledai dan mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka.

Dalam perjalanan, orang-orang mulai mengomentari mereka lagi, “kakek tidak tau diri, masa cucu yang masih kecil disuruh menarik keledai.” Bingung, mereka berdua memutuskan untuk menaiki keledai.

Akan tetapi kemudian mereka dikomentari lagi, “wah, kakek dan cucu tidak tau diri, keledai satu dinaiki dua orang.” Mendengar itu, mereka akhirnya turun dari keledai itu dan memutuskan untuk memikul keledai itu.

Melihat kakek dan cucu memikul keledai, orang-orang ramai mengomentari, “Wah bodoh sekali kakek dan cucu itu! masa keledai dipikul?.” Akhirnya kakek dan cucu itu benar-benar bingung dan meninggalkan keledai itu di tengah jalan dan pulang tanpa keledai yang baru mereka beli tersebut.

Cerita di atas adalah ilustrasi dari orang yang begitu peduli dengan apa kata orang. Segala sesuatu menjadi salah bahkan membuat mereka melakukan hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri.

Begitu pula dengan kita. hal tersebut bisa saja terjadi kalau kita selalu menuruti apa kata orang. Ingin menyenangkan semua orang. Ada satu istilah yang pernah saya dengar untuk itu adalah “orang lain yang kenyang anda yang bayar tagihannya.”

Yang perlu kita fokuskan dalam hidup ini adalah menyenangkan hati Tuhan sehingga kita bisa merasa aman dengan apa yang kita lakukan, ya gak?

Btw, sulit loh menyenangkan hati semua orang hehe.. ..

No comments: