Kemaren gak sempat tulis blog coz mati lampu. (note: disini mati lampu sudah jadi hal yang biasa :P), generator gak kuat buat nyalain computer sekaligus ac dikamar pama. Padahal kemaren pengen tulis tentang banjir nih.
Ceritanya hari minggu kemaren, hujan turun terus sambung menyambung sepanjang hari selama hampir 12 jam. (dari jam 7.15 pagi sampai jam 7.00 malem) hujannya kadang biasa, kadang juga cukup deras. Hujan ini turun di hampir seluruh sulawesi tengah, khususnya palu, Donggala dan Parimo. Buat Donggala sih, untungnya hari jumat kemaren orang rame-rame pada bersihin saluran air dan bersih-bersih lingkungan krn ada lomba kebersihan kota, jadi banjir yang biasanya terjadi krn saluran air yang mampet krn sampah gak terjadi.
Yang terkena banjir adalah daerah-daerah yang dekat sungai atau dipinggir gunung. Bukannya apa, gunung-gunungnya udah banyak yang tak berpohon, sehingga membuat lumpur terus aja turun ke bawah ke pemukiman penduduk.
Sungai yang memotong ditengah kota palu pun meluap hingga jembatan. Sempat beberapa jam jembatan gak boleh dipake. Padahal jembatannya ditengah kota!
Di daerah parimo, ada tanggul yang jebol dan beberapa desa juga ikutan banjir.
Well, rasanya cerita tentang bencana alam kok udah biasa banget ya didengarnya.
(Tapi buat yang ngalami…. Barang-barang rusak… nilainya berapa? Denger beritanya heboh emang kadang seru aja dengarnya, tapi yang ngalami ya….)
Trus juga.. biasanya setelah ada bencana baru deh mulai jadi perhatian.. tapi knapa gak dibuat pencegahannya lebih dahulu? Apalagi ni masalah banjir yang notabene bisa diperkirakan dahulu bakal bisa terjadi seperti ini nantinya, gak kayak musibah yang lainnya.
Yah, bagaimanapun, saya tetap bersyukur, banjir yang terjadi kali ini gak parah banget atau memakan jiwa. Hanya banjir kecil yang harusnya udah mulai dapat perhatian kita. agar lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan.
Ceritanya hari minggu kemaren, hujan turun terus sambung menyambung sepanjang hari selama hampir 12 jam. (dari jam 7.15 pagi sampai jam 7.00 malem) hujannya kadang biasa, kadang juga cukup deras. Hujan ini turun di hampir seluruh sulawesi tengah, khususnya palu, Donggala dan Parimo. Buat Donggala sih, untungnya hari jumat kemaren orang rame-rame pada bersihin saluran air dan bersih-bersih lingkungan krn ada lomba kebersihan kota, jadi banjir yang biasanya terjadi krn saluran air yang mampet krn sampah gak terjadi.
Yang terkena banjir adalah daerah-daerah yang dekat sungai atau dipinggir gunung. Bukannya apa, gunung-gunungnya udah banyak yang tak berpohon, sehingga membuat lumpur terus aja turun ke bawah ke pemukiman penduduk.
Sungai yang memotong ditengah kota palu pun meluap hingga jembatan. Sempat beberapa jam jembatan gak boleh dipake. Padahal jembatannya ditengah kota!
Di daerah parimo, ada tanggul yang jebol dan beberapa desa juga ikutan banjir.
Well, rasanya cerita tentang bencana alam kok udah biasa banget ya didengarnya.
(Tapi buat yang ngalami…. Barang-barang rusak… nilainya berapa? Denger beritanya heboh emang kadang seru aja dengarnya, tapi yang ngalami ya….)
Trus juga.. biasanya setelah ada bencana baru deh mulai jadi perhatian.. tapi knapa gak dibuat pencegahannya lebih dahulu? Apalagi ni masalah banjir yang notabene bisa diperkirakan dahulu bakal bisa terjadi seperti ini nantinya, gak kayak musibah yang lainnya.
Yah, bagaimanapun, saya tetap bersyukur, banjir yang terjadi kali ini gak parah banget atau memakan jiwa. Hanya banjir kecil yang harusnya udah mulai dapat perhatian kita. agar lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan.
No comments:
Post a Comment