30 September 2006

Antara Hikmat dan Takut Akan Tuhan

Kalau kita membaca bagian awal-awal kitab amsal kita bisa menjumpai banyak sekali nasehat-nasehat mengenai betapa berharganya mendapatkan hikmat dan pengertian. Dikatakan bahwa berbahagia orang yang meperoleh hikmat… keuntungannya melebihi perak, hasilnya melebihi emas, lebih berharga dari pada permata, apapun yang kita inginkan tidak dapat menyamainya. Kedengarannya luar biasa bukan? Tapi bagaimana mendapatkannya? Menurut kitab amsal, ada satu hal yang sangat penting untuk mulai mendapatkan hikmat, yaitu takut akan Tuhan.

Akan tetapi, apa hubungannya antara takut akan Tuhan dengan mendapatkan hikmat?

Menurut saya, pertama-tama ketika kita takut akan Tuhan otomatis kita akan menjauhi larangan-larangannya dan dengan menjauhi larangan-larangan tersebut, kita akan terlinduingi dari hal-hal yang jahat dan kita akan diberkati. Dengan itu kita sudah melakukan tindakan yang berhikmat. Yang kedua, ketika kita takut akan Tuhan, kita ingin melakukan hal-hal yang menyenangkan dan memuliakan DIA. Ini adalah posisi hati yang benar untuk mulai belajar bagaimana untuk mendapatkan hikmat dan pengertian.

Sementara untuk memperoleh hikmat dan pengertian masih panjang jalannya, Takut akan Tuhan adalah awal untuk mendapatkannya. Tanpa takut akan Tuhan tidak akan ada hikmat dan pengertian yang sesungguhnya. So let’s start it dengan memiliki hati yang takut akan Tuhan.