24 May 2007

Tentang Hiu Kucing, Kain Layar, dan Celetukan Seorang ibu

  1. Tadi saya ketemu sama langganan yang baru beberapa bulan ini jadi langganan saya. Baru tadi mereka bercerita kepada saya kalau mereka itu penangkap hiu yang diambil tulangnya dan minyak diliver si ikan ini. selain penangkap, mereka juga menampung minyak dan tulang dari ikan ini. harganya lumayan juga loh. Tulangnya entah buat apa, saya tadi ndak tanya juga, tapi yang jelas minyaknya bisa dibuat kosmetik.
    Oya, ikan ini disini disebut dengan hiu kucing, karena matanya mirip mata kucing dan juga konon suaranya juga mirip kucing. Hiu ini ndak sama dengan hiu yang biasanya siripnya dimakan di restoran-restoran. Yang ini dagingnya berbau ndak enak, sehingga banyak yang enggan makan.


  2. Saya memperhatikan dua produk kain layar yang saya jual. Yang satunya tipis tapi harganya mahal. Yang satunya tebal tapi harganya murah. Saya agak heran. Knapa? Setelah saya teliti, ternyata tenunan yang tipis ini memang kuat sekali, ndak gampang terurai, ndak seperti yang tebal. Mungkin itu sebabnya yang tipis lebih mahal :)


  3. Ada beberapa bapak-bapak bercerita, mengeluh tentang pemerintahan yang korup dan lain-lain sebagainya. Lagi asik mereka ngobrol, tiba-tiba muncul seorang ibu, dengan lembut berkata, “ya… jangan gitu donk pak, sejelek-jeleknya pemerintahan kita, toh mereka itu seperti orang tua bagi kita.” bener juga, ya” gumamku dalam hati.

No comments: