10 January 2009

Donggala vs Kandangan

Pindah dari Donggala ke Kandangan.
yap, sudah beberapa bulan ini aku pindah tempat tinggal dari Donggala ke kandangan-Pare. Dari desa satu ke desa lainnya. hehehe. kedengarannya emang sama ya. dari desa ke desa.. tapi ya emang dari desa ke desa. jadilah aku benar-benar orang desa. aduh ngaco nih, intinya bukan itu deh. tapi omong-omong, kenapa emang kalau orang desa? hehe aku cukup bangga jadi orang desa. bukannya sayur mayur dan ikan-ikan terbaik itu dari desa? banyak orang-orang penting juga dari desa, loh. termasuk saya haha (ngaco banget deh).
well, benere post kali ini saya pengen banget tulis tentang perbedaan Donggala dan Kandangan, yang walaupun sama-sama desanya, punya banyak perbedaan.
1. Kandangan banyak sayur seger, depan rumah pas ini pasar yang cukup besar dengan sayur dan buah yang seger setiap hari, banyak, komplit dan murah! kangkung seikat bo, cuman 200 perak. akhir-akhir ini ada naik sih, jadi 250 kira-kira :P jadilah aku sangat senang di sini. tiap hari pup dengan lancar karena asupan serat dari sayuran tak pernah kurang. hahaha. Tapi ikan laut nan segar seperti di Donggala ndak ada emang. ada sih ikan, tapi ikan air tawar kayak bandeng gt. tapi kan aku kangen juga sama ikan baronang, ikan katamba, ikan sunu, ikan lajang, katombong yang digoreng trus dimakan sama dabu-dabu. waks!! lapar!!! yah ntar kalau aku pulang Donggala aku pengan makan ikan sebanyak-banyaknya! huhu
2.Kandangan, hampir semua orang ramah-ramah. even gak kenal, semuanya menebar senyuman manis. ah, "Indonesia" banged (ya donk, Indonesia kan kalau di iklankan buat pariwisata kan gitu, 'bangsa yang murah senyum," yang entah sejak kapan mulai hilang, terutama di kota-kota). kalau makan di warung gt, even gak kenal, mereka kalau mau makan mesti pamit dulu, "mari makan," gitu. yang kayak gini, nih di Donggala kayaknya ndak ada. kalau ndak kenal ya gak nyapa-nyapa gt. makanya aku pas makan di warung sate kambing dan gule (oya nih juga perbedaan Donggala dan kandangan, habis gini ta bahas aja deh) cukup kaget juga. eh, apa itu brati Donggala gak termasuk Indonesia, ya hihi. ya rasanya ya, yang diiklankan tentang senyuman itu representasi dari pulau jawa deh. hehe atau semuanya gt kecuali Donggala dan kota-kota besar? wah, brati Donggala masuk kategori kota besar? (Mulai deh, ngaco lagi)
3. ya di kandangan terkenalnya sate dan gule kambing. di depan toko ada satu warung sate dan gule kambing ini. mulai bakar-bakarnya jam 5 sore dan baunya masuk ke toko bikin perut keroncongan pengen cepet tutup toko, padahal tutupnya jam 6. jadi deh, satu jam itu waktu penyiksaan buat lambung. hehe. tapi aku gak doyan sate kambing. entah karena udah di wanti-wanti sama ortu dari kecil agar jangan makan makanan berkolestrol atau gimana, yang jelas, pertama kali makan sate kambing aku agak takut melihat lemaknya dan efeknya setelah makan. puanas bo! menurut aku seh, rasanya gak jauh beda sama sate ayam. bedanya ya itu, sate kambing lebih berlemak dan bikin badan panas. jadinya aku lebih prefer makan sate ayam di pojokan jalan itu, kalau yang itu rasanya nikmat banged hehe. Donggala gimana? ada yang jualan sate kambing? tidak ada. Donggala hawanya ndak cukup dingin buat penduduknya mengkonsumsi daging "panas" tersebut. ya setelah ini aku mau bahas tentang letak iklim kedua desa ini dah hehe
4. Donggala yang panas. ya, panas banget karena dekat pantai hehe. kandangan lebih dingin, dekat dengan pegunungan. ya gitu aja. no other comment. oya seh, Donggala juga deket gunung, tapi rasanya hawa lautnya yang menang deh. hehehe
5. Donggala jauh lebih luas dari kandangan. aku ndak tau seberapa luas, tapi yang jelas pasti lebih luas even sekarang wilayah Donggala udah terbagi-bagi, pokoknya Donggala lebih luas. Soalnya kalau mau menelusuri Donggala tu bisa berhari-hari. tapi kalau Kandangan mah, gak cukup sehari dah selesai. however, aku ndak yakin kalo jumlah penduduknya donggala lebih banyak. bisa jadi kalah tuh sama kandangan. kesimpulannya, kepadatan penduduknya kandangan ini jelas lebih tinggi dari Donggala. ya namanya juga pulau jawa.. nah, keuntungannya tinggal di kandangan dengan kepadatan penduduk yang tinggi ini, pembelinya jadinya juga lebih banyak. hehe ajib, kan? bagaimana dengan donggala donk? wah, Donggala tuh gak usah ditanya lagi. dengan daerah dekat laut dan punya pelabuhan barang plus daerah yang luas untuk perkebunan, lapangan pekerjaan tidak kurang deh!
6. jam kerja. kandangan tuh, pagiiii banget sampe aku kaget. jam 4 pagi aja pasar dah buka. rata-rata tokonya buka jam 6 pagi. itu belum seberapa. Salon pun jam 6 dah buka, loh... trus kalo Donggala gimana? disana rata-rata buka jam 8. bahkan ada juga yang jam 9. trus kalo siang juga ada yang tutup segala. knapa gt? ya rasanya karena kebiasaan doank kalo yang ini. jadilah aku juga harus belajar bangun pagi dan ternyata bisa hihi gimana gak bisa, wong tokoku aja bukanya jam 6.30. tapi lama-lama juga biasa. asik juga bangun pagi, bisa menghirup udara segar di halaman belakang sambil liat-liat kapaan ya rumput gajahku menutupi seluruh halaman? ( kira-kira 2 bulan yang lalu aku beli rumput gajah untuk nutupi halaman belakang rumah. aku belinya 100 kantong trus dapet bonus 3 kantong. sampe sekarang, biar yang 103 kantong itu bisa rata di tanem di halaman, aku tanemnya kasi jarak 30 cm. sekarang udah kira-kira 2 bulan, jaraknya kira-kira sisa 26 cm jadi kira-kira kapan ya baru bisa penuh? setahun? huaaaaa...!)

masih banyak lagi nih, sampe cape nulisnya. hehe. ya yang jelas keduanya memiliki persamaan, yaitu kedua-duanya aku kangenin. kalo lagi di kandangan, aku kangen Donggala, kalau lagi di Surabaya (ya donk aku belum pernah pulkam nih), kangen kandangan. ya susah emang jadi orang yang banyak maunya. heheh. tapi ya wajarlah... sapa suruh nikah jauh-jauh. yang jelas. I love kandangan, I love Donggala!!

2 comments:

Anonymous said...

Fann..bener nih bisa bangun pagi??ternyata fanny jg masak... untung ada kemajuan..heheee

Fanny Ang said...

haha ya donk... ;P