Kali ini saya mau menceritakan tentang Donggala. Kenapa? Simply karena saya lahir dan besar disini. Hehe. juga karena banyak orang yang masih belum tau Donggala itu seperti apa sebenarnya.
Post kali ini harusnya tentang perkenalan tentang Donggala. Tapi karena ini lagi hangat-hangatnya ada pameran budaya maka saya memutuskan untuk menceritakan tentang pameran ini dulu. Pengenalan tentang sisi lain dari Donggala akan saya post kemudian hari.
Sudah sekitar satu minggu di Donggala diadakan pameran budaya seSulawesi Tengah. Pameran ini diikuti oleh beberapa kebupaten-kabupaten lainnya seperti Buol, Toli-toli, Luwuk Banggai, Banggai Kepulauan, Poso, Tojo Una-Una, Parigi Moutong (Parimo) dan lain-lain. Pameran ini diadakan di Gunung Bale, tepat di depan kantor bupati Donggala yang baru dan yang sangat megah.
(ini gambar tugu di depan kantor bupati. Di bawah tugu inilah diadakan pameran kebudayaan)
Pameran budaya ini rencananya diselenggarakan tiap tahun sekali Tahun ini kabupaten Donggala kususnya kecamatan Banawa yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Pada pameran ini, didirikan beberapa stan yang mewakili kabupaten masing-masing. Orang-orang yang menata stan tersebut adalah orang-orang dari kabupaten itu sendiri untuk memamerkan kebudayaan-kebudayaan mereka. Orang-orang yang datang itu sendiri adalah anak-anak remaja yang diutus untuk menjadi duta kabupaten mereka. Berikut ini adalah contoh dari beberapa stan yang sempat saya foto
(ini foto tampak depan dari stan “Palu Ngataku”)
(Ini kabupaten kepulauan Tojo Una-una. Isinya banyak gambar tentang indahnya alam bawah laut. Kalo gak percaya ya datang saja ke una-una ;))
(ini sebagian isi dari stan kabupaten Donggala. Yang dipamerkan banyak kerajinan tangan dari kelapa berhubung di sana banyak sekali kelapa)
Selain stan-stan ini, di tengah-tengah lapangan didirikan panggung untuk mementaskan tarian-tarian maupun nyanyian dari berbagai daerah Sulawesi Tengah tersebut. Sayang sekali saya tidak memfoto panggungnya atau satupun dari acara tarian maupun nyanyian mereka karena saya harus pulang. Ada kerjaan lain menunggu di rumah :P
Tambahan:
Ini foto salah satu ibu yang mencari rejeki di tengah-tengah keramaian pameran budaya. Lumayan sih, gak mungkin gak laku. Wong pengunjung aja rame banget, pasti ada yang haus atau pengen nyamil. Waktu saya habis foto ibu ini jadi banyak yang minta foto juga…hehe
Memang asik ada pameran kayak begini. Kita jadi lebih mengenal kebudayaan satu dengan yang lain dan semua potensi-potensi daerah masing-masing, kita jadi semakin merasa dekat satu dengan yang lain. Contohnya saja, banyak anak-anak dari kabupaten laen yang datang ikut menyiar di salah satu radio anak muda Donggala dan mulai bersahabat dan berbagi cerita mengenai kebiasaan daerah masing-masing. Rasanya cocok juga tuh spanduk yang dipasang di tengah-tengah lapangan pameran itu, tulisannya “tak kenal maka tak sayang.” Ya semoga aja kita semakin saling mengenal daerah masing-masing dan saling merasa sayang satu dengan yang lain….